Minggu, 19 Maret 2017

PSIKOLOGI DAN TAHAP PERKEMBANGAN

Edit Posted by with No comments
Kelompok 3
Ramadani Barus  (16-007)
Wulan azizah pulungan (16-012)
Hani Nur Y (16-019)
Putri Ayuni (16-035)
Neforius Halawa  (16-059)
Franisa M Ketaren (16-060)
Glory Sepsi Sinaga (16-078)


Implikasi Pengajaran Sesuai Tahap Perkembangan Anak



Tahap perkembangan manusia dikaitkan dengan pendidikan.Perbedaan antara Tk, sd, Smp,sma,sampai perguruan tinggi.
1. Perkembangan anak sampai Remaja.

A.MASA BAYI (0-2tahun)


Perkembangan Piaget : Tahap Sensori motorik
Kondisi Fisik dan panca indera berkembang cepat
Bayi membangun pemahaman tentang membangun dunia, dengan mengordinasikan pengalaman sensoris tindakan Fisik.
Implikasi yang dapat dilakukan adalah Menunjukkan kepada seorang bayi sebuah mainan yang menarik dan mengoyang goyang kannya dihadapan si Bayi atau biss menyembunuikannya dibawah selimut biasanya bayi yang sudah mulai bisa merangkak akan berusaha mencari dan menyibakkan selimut tersebut.
Dari kognisi sensorimotirik yang melibatkan kemampuan untuk menata dan mengoordinasi sensasi dengan gerakan fisik serta mengikutsertakan kesadaran akan objek yang kita berikan kepada si bayi.

B.MASA KANAK-KANAK AWAL (2-6tahun)




Biasanya pada umur 5-6 tahun yaitu masa dimana anak-anak sudah mulai untuk menjelajahi dunia luar dalam artian mulai bergaul dengan teman sebaya. Dan para orangtua pun mulai menyekolahkan anaknya yaitu TK.

Masa negative (Trot Zalter)
Masa bermain :  occupied play, onlooker play, selftary dependent play , pararel play, associative Play , Cooperative play
Masa Meniru
Masa eksplorasi (rasa ingin tahu yang tinggi)
Tahap Piaget :Tahap praoperasional
-Belajar menggunakan bahasa
-cara berpikir egosentris
Tahap 1: Hukuman
Tahap 2:Ganjaran

Implikasi yang dapat di lakukan adalah Dengan membiarkan si anak bermain dan mwngeksplorasi.
Di dalam bermain anak memiliki nilai kesempatan untukmengekspresikan sesuatu yang ia rasakan dan pikirkan. Dengan bermain, anak sebenarnya sedang mempraktekkan keterampilan dan anak mendapatkan kepuasan dalambermain, yang berarti mengemabngkan dirinya sendiri. Dalam bermain, anak dapat mengembangkan otot kasar dan halus, meningkatkan penalaran, dan memahami keberanaan lingkungannya, membentuk daya imajinasi, daya fantasi, dan kreativitas.
Merupakan ciri periode pra operasional yang ditemukan pada usia 2-7 tahun ditandai dengan bermain khayal dan bermain pura-pura. Pada masa ini anak lebih banyak bertanya dan menjawab pertanyaan,mencoba berbagai hal berkaitan dengan konsep angka,ruang, kuantitas dan sebagainya . Seringkali anak hanya sekedar bertanya, tidak terlalu memperdulikan jawaban yang diberikan dan walaupun sudah dijawab anak akan bertanya terus. Anak sudah menggunakan berbagai simbol atau representasi benda lain. Misalnya sapu sebagai kuda-kudaan, sobekan kertas sebagai uang dan lain-lain. Bermain simbolik juga berfungsi untuk mengasimilasikan dan mengkonsolidasikan pengalaman emosional anak. Setiap hal yang berkesanbagi anak akan dilakukan kembali dalam kegiatan bermainnya.
Dapat disimpulkan bahwa anak usia dini adalahanak yang berusia 2 – 6 tahun, yang berada pada tahap perkembangan awal masa kanak-kanak, yang memiliki karakteristik berpikir konkrit, realisme, sederhana, animism, sentrasi, dan memiliki daya imajinasi yang kaya.

C. MASA KANAK KANAK AKHIR

-Sejak 6 tahun sampai matang secara seksual (setara dengan usia tingkat sd)
-Pengaruh teman mulai dominan
-Mampu berpikir logis tentang objek dan kejadian
-Menguasai konvensi jumlah dan berat
-Mampu mengklarifikasikan objek
-Tingkat perkembangan Moral : Konvensional
Tahap 3 :Orientasi "Goodboy /girl
Tahap 4 :Orientasi otoritas
Menurut Erikson Tahap industry vs inferiority ( rendah diri)
Tahap piaget :Tahap konkret operasional

Implikasi yang dapat di berikan adalah di dalam permainan
Pada usia 8-11 tahun anak lebih banyak terlibat dalam kegiatangames with rulesdimana kegiatan anak lebih banyak dikendalikan oleh peraturan
Mengajarkan sang anak untuk bersikap lebih sportif , jujur , dan melatih fisik sang anak.
Usia rata-rata anak Indonesia saat masuk sekolah dasar adalah 6 tahun dari selesai pada usia 12 tahun. Kalau mengacu pada pembagian tahapan perkembangan anak, berarti anak usia sekolah berada dalam dua masa perkembangan, yaitu masa kanak-kanak tengah (6-9 tahun), dan masa kanak-kanak akhir (10-12 tahun).Anak-anak usia sekolah ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak-anak yang usianya lebih muda. Ia senang bermain, senang melakukan sesuatusecara langsung.Oleh sebab itu, guru hendaknya mengembangkanpembelajaran yang mengandung unsur permainan, mengusahakan siswa berpindah atau bergerak, bekerja atau belajar dalam kelompok, serta memberikan kesempatan untuk terlibat langsung dalam pembelajaran.Menurut Havighurst, tugas perkembangan anak usia sekolah dasar meliputi:
a.Menguasai keterampilan fisik yang perkembangan anak usia dalam permainan dan aktivitas fisik.
b.Membina hidup sehat
c.Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok
d.Belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin.
e.Belajar membaca, menulis, dan berhitung agar mampu berpartisipasi dalam masyarakat.
f.Memperoleh sejumlah konsep yang diperlukan untuk berpikir efektif.
g.Mengembangkan kata hati, moral dan nilai-nilaih.Mencapai kemandirian pribadi.
Dalam upaya mencapai setiap tugas perkembangan tersebut, guru dituntut untuk memberikan bantuan berupa:
a.Menciptakan lingkungan teman sebaya yang mengajarkan keterampilan fisik.
b.Melaksanakan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar bergaul danbekerja dengan teman sebaya, sehingga kepribadian sosialnya berkembang.
c.Mengembangkan kegiatan pembelajaran yang memberikan pengalaman yang konkret atau langsungdalam membangun konsep.
d.Melaksanakan pembelajaran yang dapat mengembangkan nilai-nilai, sehingga siswa mampu menentukanpilihan yang stabil dan menjadi pegangan bagi dirinya.Pendidikan di SD merupakan jenjang pendidikan yang mempunyai peranan sangatpenting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

D. MASA REMAJA (ADOLOSENCE)



Mulai usia 11 atau 12 sampai 18 atau 24 tahun
Perkembangan Fisik         : Mengarah ke bentuk orang dewasa
Perkembangan Seksual   : Mulai aktifnya hormon seksual "Heteroseksual " Tertarik pada lawan   jenis
Perkembangan Emosional :Emosi tidak stabil berubah-ubah, Mudah meledak
Perkembangan Kognitif   : Tahap Formal operasional
-Mampu berpikir logis secara abstral
-Menaruh perhatian tentang masa depan konsep ideologis dan membuat hipotesis pola pikir cenderung Egosentris
-Perkembangan identitas diri Identity Vs Role consfusional
-Timbul pertanyaan siapa saya
-Ingin diakui dan cenderung mengikuti idola
-Perkembangan Moral "Kebanyakan tingkat konvensional namun sebagian sudah past konvensional
Tahap 5 :Orientasi kontak sosial
Tahap 6 :Orientasi asas etis
Implikasi yang dapat diberikan di bidang pendidikan adalah
Pikiran remaja sering dipengaruhi oleh ide-ide dari teori – teori yang menyebabkan sikap kritis terhadap situasi dan orang lain.
Melihat masa remaja sangat potensial dan dapat berkembangke arah positif  maupun negatif maka intervensi edukatif dalam bentuk pendidikan, bimbingan, maupun pendampingan sangat diperlukan untuk mengarahkan perkembangan potensi remaja tersebut agar berkembang ke arah positif dan produktif.1.RekomendasiMasa remaja merupakan masa dimana individu mencari identitas atau jati dirinya, dalam fase ini remaja mengalami kesulitan dalam menjalani perkembangan sosialnya, agar remaja tidak terjerumus kedalam lingkungan sosial yang menyimpang, oleh sebab itu peran guru dan orang tuamenjadi sangat penting dalam membantu remaja mengatasi hambatan- hambatannya dalam kehidupan sosialnya.
  • Memberikan pelajaran tentang seks
  • Memberikan ruang untuk anak remaja dalam mengembangkan bakat
  • Dan mendapat pola pengawasan yang baik dari orang tua

Senin, 06 Maret 2017

PERENCANAAN, INSTRUKSI DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Edit Posted by with No comments

Minggu, 05 Maret 2017

CONTOH TEORI PEMBELAJARAN PSIKOLOGI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Edit Posted by with No comments
PENERAPAN PEMBELAJARAN PENGKODISIAN KLASIK,PENGKODISIAN OPERAN,DAN KOGNISI
 
Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai penagruh permanen atas perilaku,pengetauan,dan ketrampilan berpikir,yang diperoleh melalui pengalaman.
Tidak semua yang kita tahu diperoleh melalui proses belajar.Misalnya kita tidak harus diajari untuk menelan makanan,berteriak,atau berkedip saat silau.Tetapi kebanyakan perilaku manusia tidak diwariskan begitu saja.Saat anak menggunakn computer dengan cara baru,bekerja lebih  keras  memecahakan maalah,mengajukan pertanyaan secara lebih baik ,menjelaskan jawaban dengan cara yang lebih logis,atau mendengar dengan lebih perhatian,maka dia sedang menjalani proses belajar.
Berikut ini adalah pendekatan pembelajaran yang saya rangkum beserta contoh contohnya hasil dari kelompok kami ,kelompok3 untuk mata kuliah psikologi  pendididkan  2016 yang  terdiri dari:
·         Ramadani Barus (16-007)
·         Wulan Azizah (16-012)
·         Hani Nur Yulianti (16-019)
·         Putri Ayuni (16-035)
·         Neforius Halawa (16-058)
·         Franisa M Ketaren (16 -060)
·         Glory Sepsi Sinaga (16-078)
Ø  PENDEKATAN BEHAVIORAL UNTUK PEMBELAJARAN



a.       Pengkodisian  Klasik


Merupakan tipe pembelajaran dimana suatu organism belajar untuk mengaitkan atau mengasosiasikan stimulus.Diperkenlkan oleh ilmuwan Rusia Ivan Pavlov  untuk mengamati Saliiva pada seekor anjing.Untuk memahami teori pengkodisian klasik Pavlov (1927),kita harus memahami dua stimulus dan dua tipe respon :
o   Unconditioned Stimulus (UCS), yaitu sebuah stimulus  yang secara otomatis menghasilkan respon tanpa da pembelajaran terlebih dahulu
o   Unconditioned Response (UR),Respon yang tidak dipelajari  yang secara otomatis dihasilkan oleh Unconditioned stimulus
o   Conditioned Stimulus (CS),adalah stimulus yang sebelumnya netral yang akhirnya menghsilkan conditioned response setalah diasosiasikan dengan unconditioned stimulus
o   Coditioned Response (CR),adalah response yang dipelajari yakni response terhadap stimulus yang terkondisikan yang muncul setelah terjadi pasangan unconditioned stimulus dengan conditioned stimulus
Berikut ini adalah contoh belajar dari pengkodisian klasik:
 
Sekitar 5 tahun yang lalu ayah saya membeli motor yang khusus buat ke kantor dan ke ladang saja karna berhubung kantor ayah saya dekat dengan rumah tempat kami tinggal (kira-kira 300 meter dari rumah). Jadi ayah saya membeli motor yang sudah model lama dan suaranya memang khas sekali. Jadi ketika ayah saya pulang kerja kami selalu membukakan pintu belakang untuknya. Kemudian ayah saya menggunakan motor barunya tersebut dengan suara yang khas kemudian setelah sampai dibelakang ia membunyikan klakson motor sebagai tanda minta dibukakan pintu. Nah kejadian ini berulang sampai beberapa kali. Namun, setelah beberapa kali melakukan hal itu pasa akhirnya ayah tidak menggunakan klakson lagi karna takut mengganggu. Kemudian karna ayah tidak menggunakan klakson lagi dan saya pun terbiasa dengan suara motor ayah saya. Jadi, saya belajar untuk mengenal suara motor ayah saya dan langsung membuka pintu tanpa adanya tanda bunyi klakson. (Franisa M Ketaren )
 
·     Setiap pagi mama selalu membeli sayur pada tukang sayur langgananya .Situkang Sayur selalu naik sepeda motor.Pada hari hari pertama kali ,bapak tukang sayur selalu parkir tepat didepan rumah dengan suara khas motornya dan kemudian membunyikan klakson yang membuat mama keluar dari rumah untuk membeli sayur.Tapi hari hari berikutnya mendengar suara motornya si tukang sayur saja mama langsung keluar membeli tanpa si tukang sayur  harus membunyikan klakson.UCS =klakson CS = Suara Motor   UCR dan CR = mama keluar Rumah (Glory Sepsi Sinaga)
·
·   Dulu saya pernah mendengar decitan ban mobil dari sebuah kecelakaan dan saya merinding. Namun, sekarang ketika saya hanya mendengar decitan ban saja saya merasa merinding. (Hani nur yulianti)
·   Pada waktu saya masih di sekolah dasar, kami memelihara ayam kampung yang kami tempatkan di dalam kandang. Kandang ayam ini sangat dekat dengan pintu belakang rumah. Orang tua saya memberi pakan ayam itu setiap pagi dan sore. Ketika ayah saya mau memberi pakan ayam-ayam itu (unconditional stimulus) maka ayam itu akan berlarian di dalam kandangnya (unconditional respon). Tetapi ketika pada pagi hari saya ke belakang rumah dan membuka pintu yang mengeluarkan bunyi dan memberi pakan pada ayam maka ayam itu juga berlarian di dalam kandang. Pada hari selanjutnya setiap kali ada bunyi pintu yang terbuka (conditional stimulus) maka ayam-ayam itu juga beralari di dalam kandangnya (conditional respon).(Neforius Halawa)
 
·   Belakangan ini sangat saya menyukai mie ayam yang lewat didepan kos-kosan. Penjual mie ayam (unconditional stimulus) tersebut berjualan dengan cara berkeliling dengan menggunakan gerobak dorong. Dan sebagai penanda, penjual mengeluarkan sebuah bunyi yang dihasilkan oleh ketukan mangkuk kaca dan sendok (conditioned stimulus). di saat-saat awal saya membeli mie ayam tersebut hanya ketika penjual mie ayam  itu telah berada hampir di depan rumah (unconditioned responses). Namun, lama kelamaan saya terbiasa dengan bunyi yang dikeluarkan oleh penjual itu. Dan akhirnya sekarang ini hanya dengan mendengar suaranya saja saya langsung berlari keluar rumah (conditioned Response) (Putri Ayuni )
b.      Pengkodisian Operan
Merupakan sebentuk pembelajaran dimana konsenkuensi konsekuensi dari perilaku menghasilkan perubahan dari probabiitas perilaku itu akan di ulang .Pandangannya didasarkan oleh E.L.Thorndike,yang menyatakan hukum Efek ( the law effect) bahwa perilaku yang diikuti dengan hasil positife akan diperkuat dan bahwa perilaku yang diikuti hasil negative akan di perlemah.Thorndike melakukan percobaan  danga menmpatkan kucing yang lapar dalam sebuah kotak dan meletakkan ikan di luar kotak.


 Dan  lebh didalami oleh B.F.Skinner yang melalkukan penelitiannya terhadap tikus dan burrung merpati yang dipasang sebuah elektroda emas untuk melacak pada erang dunia ke 2

Didalam pengkondisian Operan terdapat penguatan  dan hukuman


o   Penguatan adalah konsenkuensi yang meningkatkan probabilitas bahwa suatu perilaku akan terjadi .
a.penguatan positif yaitu peguatan berdsarkan prinsip bahwa frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan stimulus yang mendukung (Rewarding)
b.Penguatan negative yaitu penguatan berdasarkan prinsip bahwa frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan penghilangan stimulus yang merugikan (tidak menyenangkan)
o   Hukuman adalah konsenkuensi yang menurunkan probabilitsas suatu perilaku.
Berikut ini adalah contoh contoh belajar dari pengkodisian operan :
* Saya masih mengingat jelas,ketika masih di sekolah dasar hamper setiap pulang sekolah saya dan kakak laki laki saya harus Tidur siang.tapi kami berdua selalu melanggar hingga suatu saat ayah akan menjanjikan kami Nasi goreng buatannya dan itu berhasil membuat kami berdua jadi tidur siang.Tapi pernah suatu saat kami berdua malah memilih menonton televise kami pun dimarahi Ayah dan dilarang menonton televise selama 3 hari.Akhirnya kami pun tidak pernah melanggar lagi.(Glory Sepsi Sinaga)
* Saya sangat gemar melukis hal apapun, alam, ruangan bahkan manusia. Tetapi saya selalu merasa tidak percaya diri dan tidak berani menunjukkan hasil lukisan saya. Sampai saat teman saya menemukan lukisan yang saya sembunyikan dan berkata bahwa lukisan saya bagus, kemudian hari saya menunjukkan lukisan saya pada teman yang lainnya dan mereka juga memuji lukisan saya dan sampai sekarang saya cukup percaya diri untuk menjual hasil lukisan saya yang meggambarkan wajah.(Putri Ayuni)
* Sekitar 12 belas tahun yang lalu saya pernah mengalami sakit perut. Itu sangat sakit karena pada saat itu saya masih kecil. Lalu saudara saya membuatkan obat yaitu minuman yang dicampur dengan gula dan  garam yang lebih dominan rasa asinnya dibandingkan dengan rasa manisnya. Saya tidak suka meminumnya karena obat tersebut dibuat sampai 1 botol aqua dan saya harus menghabiskannya. Saudara saya tersebut lalu berjanji kalau saya bisa menghabiskan minuman tersebut maka kami akan pergi jalan-jalan pada sore hari. Saya pun bisa menghabiskan obat tersebut dan dan kami lalu pergi jalan-jalan pada sore hari seperti yang  telah dijanjikan oleh saudara saya. (Neforius Halawa )
* Sekitar 5 bulan yang lalu ketika saya masih menduduki semester 1, saya diberi arahan oleh orang tua saya agar saya jangan boros. Jadi, saya diberikan uang saku mingguan. Ayah saya berkata jika saya tidak boros dan di akhir semester saya memiliki sisa uang saku maka handphone saya akan diganti dengan yang baru. Pada akhirnya saya mencoba untuk tidak boros dan menyisakan uang saku saya. Kemudian ayah saya menepati janjinya dan mengganti handphone saya dengan yang baru. (Franisa M ketaren)
* seorang anak yang dulunya selalu mendapat peringkat,kemjdian dia memperoleh nilai rapot yang menurun dan begitu juga dengan peringkatnya yang menurun.Kemudian orang tuanya menegurnya dan memberi anak itu nasehat, kemudian anak tersebut lebih giat belajar dan bisa kembali mendapat niali ujian yang bagus,dan peringkat nya juga naik.(Wulan Azizah)
Ø  PENDEKATAN KOGNISI  UNTUK PEMBELAJARAN
a.Teori kognitif Bandura

Dipelopori oleh Albert Bandura menyatakan bahawa factor social dan kognitif dan juga perilaku memainkan peran penting dalam pembelajaran.Fktor kognitif mungkin berupa ekspetasi murid untuk meraih keberhasilan .Faktor sosia mungkin mencakup  pengamatan murid terhadap perilaku orang tuanya .Pada teori ini terdapat Self Efficacy yaitu keyakina bahwa seseorang bisa menguasai situasii dan enghasilkan hail positif
b.Pembelajaran Observasional
juga diamakan imitasi atau modeling adaah pembelajaran yang dilakukan ketika seseorang mengamati dan meniru perilaku orang lain.
Berikut ini contoh contoh dari belajar kognisi:
 
v  Saya mempunyai seorang adik kecil yang usianya beda jauh dari saya namaya adalah Jio.Ketika berumur 3 tahun Jio sangat suka menonton film Upin Ipin,ketika suatu saat di film  itu tentang menggosok gigi dan jika malas menggosok gigi,gigi nya akan berlubang dan sakit.Di Episode itu juga ditunjukkan bagaimana Upin dan Ipin sedang menggosok gigi,adikku Jio pun langsung mengikutinya dan raji menggosok gigi.Pada suatu saat ia juga mau menggambar atau melukis apa saja yang dilihatnya misalkan pesawat mainannya dan terkadang ia juaga mau membentu bentuk hewan dari tanah seperti pernah ia membentuk seekor buaya.(Glory SepsiSinaga)
 
v  Salah satu hobby saya adalah mendengarkan lagu. Jadi, pada saat saya mendengarkan lagu saya menikmati lagu tersebut dengan baik. Kemudian di lain waktu saya mendengarkannya lagi. Nah, kemudian di lain waktu lagi saya mendengarkan lagi itu dan tidak sengaja saya ikut bernyayi dan menyanyikan lagu itu dengan lirik yang pas. Disini saya tidak sengaja belajar mengingat lirik lagu tersebut dan ikut bernyanyi.(Franisa M Ketaren)
 
v  Awal mula saya bermain rubik, berhari-haripun saya tidak dapat menyelesaikan tata letak warna rubik tersebut. Saya berlatih dan mempelajari teknik singkat agar dapat mempelajari rubik tersebut secara otodidak. Dan karena mempelajari dan menghafal langkah demi langkah teknik secara rutin hingga akhirnya  saya dapat menyelesaikan rubik hanya dalam hitungan menit. (Putri Wahyuni )
 
v  Sekitar kelas satu SD saya sering diajak saudara ayah saya ke pasar untuk membeli buah-buahan. Setiap kali kami ke pasar kami selalu berjalan kaki karena pasar tersebut tidak terlalu jauh. Kami selalu melewati jalan yang berbeda setiap pergi ke pasar, dan setiap pulang dari pasar maka saudara ayah saya akan pura-pura lupa sehingga dia membuat saya mengingat setiap jalan yang sudah kami lewati walaupun saya sering lupa jalannya. Ketika saya bilang bahwa saya lupa jalannya maka saudara ayah saya ini akan tersenyum dan kembali menunjukan jalan yang tepat.(Neforius Halawa)
 
v  Saat bermain game balap saya mencari cara agar bisa menjadi juara 1 yaitu mencari jalan potong.  (Hani nur yulianti)
Demikianlah pemhasan mengenai pendekatan pembelajaran dan contoh contoh yang dapat saya berikan yang terlebih dahulu saya diskusikan dengan teman teman saya.
Semoga bermanfaat ^_^ ^_^
Sumber: Santrock,John W.Psikologi Pendidikan ,edisi kedua,University of texas at dallas..Kencana,Prenada Media Group.
bandura&docid=e0krjCK2Z5UU5M&tbnid=Hq73VFtAJdOWaM%3A&vet=1&w=638&h=479&client=firefox-b-ab&bih=872&biw=1280&q=teori%20kognisi%20sosial%20bandura&ved=0ahUKEwjl_Mj4lbzSAhWEi7wKHS7BCBcQMwgqKBEwEQ&iact=mrc&uact=8